Resensi Artikel
11. Data Publikasi
a. Judul : Pemerintah Anggarkan Rp 2,2 Miliar Untuk Pengembangan UMKM.
b. Penulis : Ika
Fitriana
c. Penerbit : Kompas.com
d. No/Tanggal :
1/17
Mei 2013
e. No Hal :
1 Halaman
f. Tema :
ekonomi koperasi
22. Sinopsis/Ringkasan
MAGELANG, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UMKM menganggarkan Rp 2,2
Miliar untuk pengembangan UMKM di seluruh Indonesia. Dana ini akan dialokasikan
khusus untuk program koperasi one village one product (OVOP).
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK
Kemenkop & UKM RI, I Wayan Dipta menyebutkan masing-masing koperasi akan
mendapatkan dana Rp 100 juta. "Selama ini sudah ada 73 koperasi yang
mendapat bantuan tersebut," jelasnya usai membuka kegiatan Sosialisasi
Regional Pengembangan produk Unggulan Desa dengan Pendekatan OVOP melalui
Koperasi se-Sumatra dan Jawa di Hotel Atria Kota Magelang, Jumat (17/5/2013).
Program OVOP, kata Wayan, adalah salah satu
program untuk meningkatkan kualitas produk unggulan masing-masing daerah.
Sebagai dampingan program, lanjutnya, ada sebuah koperasi untuk membantu
penyediaan bahan baku, pemasaran, packaging, dan aspek managerial lainnya.
Sementara itu, di Jawa Tengah, sebanyak 70 produk unggulan dari 35 provinsi
ditargetkan masuk dalam program One Village One Product (OVOP) berbasis
koperasi.
Semua produk-produk tersebut nantinya akan
menjadi produk khas dari daerah setempat. "Kita sudah merancang 5 dari 7
produk rintisan OVOP tahun depan," ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah,
Rustriningsih saat membacakan sambutan Gubernur Bibit Waluyo dalam kegiatan
tersebut.
Lima produk tersebut antara lain,Sarung Goyor
Pemalang, Sarung Goyor Sragen, Tenun Lurik Batik dari Klaten, Tenun Troso
Jepara dan Batik Surakarta. Sebelumnya pada tahun 2012, ada dua sasaran
rintisan OVOP yang mendapatkan alokasi dana yakni produk Carica di Kabupaten
Wonosobo dan Bordir di Kabupaten Kudus.
Dijelaskan Rustri, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pengembangan OVOP ini, yakni penyediaan SDM, bahan
baku dan permodalan, kelembagaan dan jaringan usaha, teknologi pengolahan,
packing product (kemasan) dan brand product, hingga pemasaran produk.
Selain itu, Pemprov Jateng mencatat, hingga
Mei 2013 ini, jumlah koperasi di Jawa Tengah sebanyak 27.010 unit dengan
omzet mencapai Rp 8,907 triliun. Sementara itu, untuk jumlah UMKM pada
tahun 2012 sebanyak 80.583 UMKM, dengan omzet mencapai Rp 18,972 triliun.
"Untuk mendukung itu semua kita sudah
buat pelatihan, sosialisasi dan sebagainya," katanya. Melalui kegiatan
yang akan berlansung hingga 19 Mei 2013 itu, pihaknya berharap tidak hanya
sebagai sarana promosi produk antar daerah di Jawa dan Sumatera, tapi juga bisa
terjalin komunikasi dan sharing pengetahuan antardaerah.
33. Keunggulan
Keunggulan
dalam artikel ini adalah dilengkapi dengan data – data yang diperlukan untuk
menunjang pernyataan yang ada. Selain itu artikel ini sangat berguna bagi para
pembaca karena dapat mengetahui produk-produk khas dari berbagai daerah dan
dapat mengetahuui tentang rencana koperasi menciptakan program koperasi one village one
product (OVOP)
44. Kelemahan
Kelemahan
dari artikel ini adalah dai segi penggunaan bahasa. Banyak kalimat yang
terdapat kata – kata yang mubazir dan banyak kalimat – kalimat yang tidak
menggunakan bahasa baku. Padahal ini adalah forum resmi yang seharusnya
menggunakan bahasa baku.
55. Pendapat Akhir/ Saran
Saran
dari peresensi jika program ini terus terlaksana maka koperasi akan dapat
memperkenalkan produk yang lebih khas lagi dari berbagai daerah dan dapat
mensejahterakan para anggotanya.
Saran
bagi penulis artikel adalah hendaknya lebih memperhatikan lagi penggunaan
bahasa dan kalimat – kalimatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar